Plt Kepala Inspektorat Kepulauan Sula Diduga Bohongi Masyarakat

Plt Kepala Inspektorat Kepulauan Sula, Kamarudin Mahdi.

AyoTernate.com –  Plt Kepala Inspektorat Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara, Kamarudin Mahdi diduga bohongi masyarakat Desa Modapia, Kecamatan Mangoli Utara.

Jelang Pilkada 2024 lalu, alumni Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) itu datang dan meyaknikan masyarakat Desa Modapia agar merelakan pohon kelapa mereka untuk pembangunan jalan.

Waktu itu Kamarudin menyampaikan ke masyarakat, apabila jalan sudah diaspal, maka sudah pasti PLN juga bisa masuk di desa tersebut.

Selama Kepulauan Sula dimekarkan sejak tahun 2003, masyarakat Desa Modapia belum pernah menikmati listrik dengan baik hingga saat ini. Sehingga, mendengar apa yang disampaikan Kamarudin, masyarakat di desa tersebut ikut percaya dan mengorbankan harta mereka.

Jadi, terdapat ribuan pohon kelapa yang saat ini masyarakat sudah menebangnya. Tetapi, proyek pembangunan jalan yang tak kunjung selesai dan PLN yang pernah diiming-iming, ternyata tidak ada sama sekali.

“Proyek pembangunan jalan itu kerjakan awal 2025. Tetapi sekarang belum selesai, dan pekerjaannya tak lagi dilanjutkan,” kata salah satu warga Modapia, Raski Soamole, Jumat (3/10/2025).

Sebenarnya, Raski mengatakan, masyarakat tidak berani tebang pohon kelapa mereka. Karena pohon kelapa merupakan sumber ekonomi masyarakat.

“Tetapi karena Kamarudin datang dan yakinkan orang di kampung, makanya orang rela hibahkan ribuan pohon kelapa untuk kepentingan pembangunan jalan,” ujarnya.

Tentu, lanjutnya, orang tuanya juga merupakan korban. Ia menceritakan, pohon kelapa milik ayah, sebelum dihibahkan, jika datang panen bisa menghasilkan 1 ton.

“Karena sebagian kelapa sudah ditebang, sekarang kalau panen hanya capai 800 kilo,” ucap Raski.

Jadi, Raski menambahkan, dari pengakuan beberapa masyarakat, jelang Pilkada 2024, Kamarudin yang datang temui orang di Desa Modapia.

“Kamarudin datang dan yakinkan kami agar pohon kelapa yang masuk di area pembangunan jalan, agar ditebang. Supaya kalau jalan sudah selesai, PLN bisa cepat masuk,” bebernya.

Maka dari itu, kata dia, Kamarudin Mahdi harus bertanggung jawab dengan janjinya kepada masyarakat. Jangan lepas tangan.

“Sekarang yang rugi adalah masyarakat, jalan tidak bisa dinikmati, kemudian PLN juga tidak pernah masuk di Modapia. Kamarudin jangan lepas tanggung jawab,” pungkasnya.(uki/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini